25 November 2020

Membaca Ulang Komik Pandemic

Gara-gara viralnya foto pejabat yang sedang membaca buku, aku jadi ingin pasang foto serupa, dan memilih komik berjudul Pandemic ini, karena agak cocok dengan situasi saat ini. Tapi jadinya malah penasaran ingin membaca ulang. Komik ini aku beli sudah lama, jaman belum musim belanja online dan masih sering main ke Gramedia. Termasuk komik bertema dewasa, karena temanya memang lebih mikir dan banyak gambar yang "sadis", untungnya hitam putih, jadi tidak terlalu mencolok.

Komik ini adalah cerita fiksi, tapi berdasarkan analisa mendalam setelah adanya wabah semacam SARS. Intinya mencoba "memprediksi" apa yang terjadi jika ada wabah mirip SARS tapi lebih meluas dampaknya, termasuk penyebaran yang cepat dan menjadi pandemi. Komik ini seperti memprediksi akan adanya kekurangan tenaga medis dan tidak sanggupnya rumah sakit menampung penderita.

Tenaga medis yang kelelahan, juga ikut menjadi korban, juga diceritakan di sini. 

Keputusan pemeritah yang melakukan lockdown banyak diprotes oleh warga, termasuk banyak warga yang seperti tidak peduli dan tidak mau menuruti anjuran pemerintah. Intinya pemerintah dan masyarakat banyak yang tidak siap menghadapi masalah wabah ini. 

Tidak ada obat dan harapan satu-satunya adalah vaksin yang butuh waktu lama untuk membuatnya. Solusi sementara yang cukup efektif adalah dengan transfusi serum (plasma darah) dari penderita yang sudah sembuh, berdasar pengalaman dari wabah Ebola di Afrika.

Kalau dicermati, sebagian besar is komik ini menggambarkan kondisi nyata saat ini, saat wabah Covid-19 menyebar dari Wuhan ke seluruh dunia, dan banyak pemerintahan termasuk di negara maju cukup kewalahan menghadapinya. 

Bukankah sebelumnya sudah pernah ada wabah flu babi dan flu burung, tapi mengapa dampaknya tidak seheboh saat ini. Awalnya aku pikir karena perkembangan internet membuat informasi jadi lebih menyebar luas dan cepat. Tapi mengingat banyaknya korban, dan terjadi cukup merata di semua wilayah, aku yakin Covid-19 ini berbeda dengan flu burung atau flu babi yang seperti lebih mudah "terlokalisasi". Bahkan SARS yang lebih ganas pun bisa berhenti di daerah tertentu, tanpa bikin heboh soal lockdown.


 Semoga pandemi ini segera berakhir, dan perekonomian bisa pulih dengan lebih cepat.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...