31 July 2020

Iduladha 2020 di Tengah Pandemi



Setelah sholat ied Idulfitri yang lalu ditiadakan karena wabah Covid-19, untuk acara Iduladha kali ini tetap dilakukan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan. Pengecekan suhu, pemakaian masker, penyediaan cuci tangan serta jaga jarak dilakukan. Jumlah peserta juga jauh lebih sedikit.


Sholat dimulai pagi, saat matahari bersinar cerah, dan seperti biasa, membuatku bangun pagi-pagi hehehe.



Syukurlah, kegiatan sholat ied ini berlangsung lancar tanpa insiden apa-apa.


Meski di masa pandemi, jumlah hewan korban yang ada cukup banyak - ya setidaknya jumlah sapi ada 3, belum lagi jumlah kambingnya. Mungkin dampak pandemi bagi perekonomian warga belum begitu terasa, -- dan semoga saja tidak ada yang terdampak parah.


Aku tidak pernah secara langsung menyaksikan ataupun mendokumentasikan pemotongan hewan korban, dan hanya datang setelah dagingnya siap dibagi-bagi. Begitu juga dengan kali ini. Lokasi pemotongan hewan korban kali ini dipindahkan dari lokasi biasa di pinggir kali, ke jalanan di depan mushola.


Pemilihan lokasi ini katanya karena lebih teduh dan nyaman. Masalahnya, beberapa warga yang tinggal di dekat itu tidak tega menyaksikan "pembantaian", jadi mereka memilih "mengungsi". Darah korban ditumpahkan ke selokan, yang kebetulan berisi tanah, jadi darah itu langsung ditimbun tanah selokan. Untuk sampah yang lain langsung dikubur di tanah kosong tak jauh dari sana.


 Aku ajak Fe ikut ngumpul-ngumpul sebentar sembari menikmati makan-makan yang ada. Ada tetangga yang membawa asinan betawi yang terkenal di Jakarta (lupa mereknya) dan Fe ikutan mencicipi meskipun cuma tertarik dengan kacangnya.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...