26 November 2016

Petugas Kebersihan di Kompleks


Dia satu-satunya petugas kebersihan yang dipekerjakan oleh pengurus perumahan, mungkin sudah sejak tahun lalu. Aku lupa nama pastinya, entah Basra atau Basar, tapi kata tetanggaku, dia dulu preman. Aku perhatikan dia cukup rajin bekerja dan lumayan berdedikasi meskipun hanya sebagai tukang sapu. Kerjaannya selain menyapu jalanan sekitar kompleks, juga membersihkan jalan dan selokan dari rumput-rumput serta tanaman liar lainnya.


Suatu hari aku pernah ngobrol singkat dengan dia dan bercerita tentang tukang angkut sampah yang datangnya tidak pasti - kadang 3 hari, kadang 5 hari - dan membuat sampah sering menumpuk. Memang kami membayar jasa angkut sampah yang tugasnya mengambil sampah dari rumah-rumah penduduk dan membawanya ke TPS. Alasan ketidakteraturan itu karena ada masalah di TPS. Yang menarik adalah komentar bapak ini. Dia bilang, harusnya gak perlu ada alasan itu. Kan sudah ada kesepakatan kerja, yang harus diikuti apapun caranya. Wah, salut juga mendengar hal ini dari pekerja setingkat buruh yang mungkin gajinya masih dibawah UMR ini.

Dulu sebelum kami mempekerjakan dia, pengurus perumahan sering mengadakan kerja bakti, bisa setiap 3-4 bulan sekali. Tentu saja kegiatan yang kurang efektif juga kalau fokusnya untuk membersihkan lingkungan, karena selain tidak semua warga bisa ikut serta, juga dalam kegiatan itu kebanyakan diisi dengan acara santai dan ngobrol-ngobrol. Tapi memang salah satu manfaat (dan tujuan) kerja bakti adalah untuk silaturahmi agar warga bisa makin akrab dan solid. Juga untuk berdiskusi membahas masalah lingkungan bersama. Dengan adanya petugas kebersihan ini, kerja bakti jadi jarang diadakan dan warga perlu sedikit kreatif untuk mencari cara agar silaturahmi tetap bisa terjalin. Salah satunya lewat group WA.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...