29 February 2020

Kutu Rambut


Bibi lagi memeriksa rambut El apakah masih ada kutu rambut (tuma) yang tersisa atau tidak. Waktu hari Senin, guru sekolah melaporkan adanya kutu di rambut El. Aku pikir bisa hilang cukup dengan keramas, ternyata tidak. Hari Rabu, guru menelpon istri dan meminta El dibawa pulang karena masih ada kutu. Aku langsung membeli obat kutu khusus untuk anak-anak.

Sebelum diberi obat, aku memotong rambut El yang sebelumnya gondrong agar lebih pendek, penuh perjuangan karena El enggan untuk dipangkas rambutnya, dan menangis sepanjang proses. Untunglah saat diberi obat kutu, yang seperti minyak rambut berbahan herbal, El cenderung menyukainya - termasuk Fe.

Kok bisa El kena kutu? Karena awalnya bibi yang kena kutu, dan meskipun sudah dibersihkan dengan peditok, sepertinya masih ada sisa-sisa yang tertinggal di rumahnya dan El sering bermain di sana. Ternyata di jaman sekarang pun kutu rambut masih belum musnah.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...