11 November 2018

Mencoba Moka Pot


Setelah mencoba membuat ngopi dengan Vietnamese Drip, sekarang coba-coba bikin kopi dengan moka pot. Pesen yang murah saja dan di deskripsi produknya tertulis kapasitasnya 4 cup espresso. Angan-anganku,bisa buat ngopi bareng-bareng sekali masak, tidak seperti alat drip yang hanya cukup untuk satu cangkir kecil.


Ternyata eh ternyata, pada kenyataannya hanya tidakcukup juga untuk memenuhi satu cangkir kecil (200 ml). Sepertinya definisih cup yang dimaksud di sini berbeda dengan cup yang aku pahami. Tapi memang kalau baca-baca (dan nonton di tivi), espresso cup itu ya cuma kecil sekali teguk, mungkin sekitar 50 ml. Jadinya ya cukup untuk satu porsi kopi saja buatku.


Meskipun moka pot ini dimaksud untuk membuat kopi espresso, tapi karena tekanan yang mampu dilakukan dalam alat ini tidak sebesar alat press yang biasa dipakai untuk buat mesin espresso, hasilnya tidak "setajam" espresso. Gak masalah juga buatku, sudah cukup.


Salah satu yang aku sukai dengan kopi yang dibuat dengan moka pot ini adalah hasilnya sudah bersih tanpa ampas, tanpa harus pakai saringan. Selain itu proses memasak air juga sudah sekaligus, meskipun kadang masih perlu memasak air sedikit lagi karena hasilnya kurang banyak, dan terlalu pahit kalau tidak ditambah air putih lagi.


Karena kopinya dihasilkan langsung saat direbus, tidak seperti kalau pakai Vietnamese Drip, hasilnya tidak perlu menunggu lama dan kopinya masih panas. Oh ya, untuk membuat kopi dengan alat ini bubuk kopinya harus digiling sedang - sama dengan kalau mau pakai Vietnamese Drip. Jadi bubuk kopi untuk membuat kopi dengan V-Drip juga sama untuk memakai moka pot.

Sudah ngopi belum?

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...