13 April 2012

Mbah Jingkrak Panglima Polim


Sudah cukup sering aku dengar tentang restoran mbah Jingkrak, namun baru kali ini aku sempat menengok, diingatkan oleh salah satu acara di tivi. Sebelumnya sudah sering ngobrol ma istri untuk nyobain, tapi gak pernah punya waktu yang cocok, jadi aku putuskan pergi sendirian pas makan siang.


Meski sempat gak pede awalnya, aku nekat aja masuk dan langsung mau duduk. Sapa pelayannya disapa ramah, disuruh langsung memesan makanan. Oh, ternyata mirip prasmanan gitu. Kita milih dulu menunya, baru disiapkan pesanannya.


Karena mengangkat menu masakan tradisional, khususnya Jawa Timur, ornamen interior di restoran itu banyak terkait dengan budaya Jawa. Salah satunya pajangan kuda lumping di langit-langit ruangan. Sayang gak sempat banyak motret, nuansanya benar-benar njawani.


Nah, yang khas di tempat ini adalah makanannya serba pedas. Aku pesan oseng terong dan mangut ikan pari, semua pedas. Pokoknya bagi penggemar red hot chilli pepper (maksudnya masakan serba pedas), restoran ini gak bisa dilewatkan. Namanya pun dibuat unik, pokoknya berbau dunia gaib. Entah apa maksudnya, mudah-mudahan sekedar ingin tampil beda aja :)

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...