28 August 2022

Kembali Mengunjungi Situ Gintung

Salah satu pohon yang cukup iconic di Situ Gintung, sejak dulu sudah ada dan memberi pemandangan yang menarik. Tidak heran kalau lokasi pohon ini dipakai untuk meletakkan nama bendungan ini.

Pagi ini sepulang dari gereja, aku naik angkot ke arah Ciputat dan turun di Situ Gintung karena penasaran dengan keadaannya saat ini. Sudah cukup lama aku gak mengunjungi tempat ini, bahkan seingatku aku belum pernah mengajak anak-anak ke sini.

Ternyata bagian bendungannya sedang ada renovasi, padahal biasanya tempat ini ramai dikunjungi masyarakat. Melihat bagaimana revitalisasi dilakukan di Situ Bungur dan Situ Parigi, aku membayangkan tempat ini bakal lebih keren lagi. Tapi harapanku ternyata meleset. Tidak banyak perubahan yang aku lihat di danau ini, kecuali jogging track yang lebih rapi (dulu juga sudah ada), dan bagian barat yang lebih rapi (dulu jadi tempat memelihara ikan dengan karamba).


Melihat rumah-rumah di pinggir danau jadi penasaran, sepertinya enak juga tinggal di sini, setiap hari bisa "healing" dengan nongkrong di pinggir danau yang airnya tenang dan sekitarnya masih rindang penuh pepohonan. Ya asal gak pergi keluar jalan naik mobil saja, bakal stres dengan kemacetan di sepanjang Jl. Juanda - Ciputat hehehe. Kondisi jalanan itulah yang membuatku hingga saat ini belum pernah mengajak anak-anak ke daerah ini, malas menghadapi ruwetnya lalu lintas, apalagi panas.

Makanya aku lebih sering ajak anak2 ke Situ Parigi yang lebih jauh dibanding Situ Gintung, tapi jalanannya masih nyaman.

Dari kejauhan tampak ada rombongan yang sedang mengadakan acara, sepertinya sih camping atau mungkin outbond, dan juga bermain perahu karet. Suara pengeras suaranya terdengar sampai seberang, dan ada juga acara musik.


Tempat inilah yang aku rasa mengalami perubahan paling mencolok, tapi ya hanya dibersihkan saja. Dulu tempat ini tampak kumuh dengan karamba-karamba untuk beternak ikan.


Tapi di bagian ujung barat ini, sepertinya khusus disediakan bagi para pemancing. 


Keluar dari kawasan danau, aku coba masuk ke kawasan wisata Pulau Situ Gintung. Memang agenda hari ini adalah semacam "survey" kalau kapan-kapan ada waktu buat ajak El. Agak jauh dari jalan juanda, meski bisa ditempuh dengan jalan kaki, ada tempat rekreasi berisi berbagai wahana air.


Di sebelah tempat rekreasi Pulau Situ Gintung tadi, ada kawasan kuliner dan outbond, tapi kelihatannya sedang ada masalah hukum terkait penggunaan lahan. Di beberapa tempat kau bisa lihat adanya papan pengumuman tentang kepemilikan dan larangan untuk menggunakan tempat ini tanpa ijin. Tempat penjualan loket untuk masuk areal outbond juga ditutup, meski ada jalur lain. Agak anehlah. Saat aku masuk, ada kurang lebih tiga kelompok pengunjung sedang mengadakan acara di sana, termasuk camping dan semacam reuni.


Tahu gini sih gak perlu beli tiket 10 ribu, toh ada "jalan tikus" yang gak dijaga begini.



 Pulangnya aku jalan kaki menyusuri trotoar sepanjang jalan Kertamukti, yang sudah lumayan rapi dan ada beberapa tempat duduk, dan melewati RS Hermina, tempat dulu Fe dilahirkan.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...