Saat menjelajah stasiun-stasiun MRT, aku lihat di persimpangan Bulungan ada halte yang bentuknya melingkar, dan di atas adalah jalur busway yang melayang (selama ini aku hanya paham itu jalur ke arah Ciledug, dan melewati Kebayoran Lama). Belakangan aku tahu kalau tempat ini disebut CSW.
Hari ini aku coba jelajahi halte CSW ini, yang rupanya terhubung langsung dengan MRT (stasiun ASEAN), jalur busway koridor 1 (Blok M - Kota) dan jalur koridor 13 (Ciledug - Mampang). Yang cukup menarik dari hub ini adalah ketiga jalur yang terhubung memiliki ketinggian yang berbeda. Bagusnya, ada fasilitas lift dan eskalator, selain tangga biasa. Meski jarak antara halte busway dengan stasiun MRT agak jauh, tapi toh jalannya nyaman dilewati, jadi harusnya gak masalah untuk transit.
CSW sendiri singkatan dari Centrale Stichting Wederopbouw yang menurut tulisan yang ada di tempat itu, berarti Yayasan Pusat Pembangunan, untuk merancang keberadaan kota satelit di daerah Kebayoran, saat masih jaman Belanda. Khusus untuk bangunan ini, secara unik diterjemahkan sebagai Cakra Selaras Wahana.
Kesan pertama naik bis di jalur yang melayang ini adalah ... jalannya jelek, entah karena banyak lobang atau bergelombang atau karena posisi di atas kurang stabil, yang jelas naik bis di sini berasa seperti naik kopaja atau metromini di jalanan yang rusak. Masih lumayan kondisi bisnya bagus, tapi tetap kondisi jalan membuat perjalanan kurang nyaman. Lama-lama perut jadi mual, teringat saat dulu naik bis di pedesaan. Tapi enaknya, ini jalur khusus bis Transjakarta, tanpa persimpangan dan tanpa persaingan dengan kendaraan lain (tidak ada motor atau mobil yang menyerobot jalur ini), jadi harusnya lebih lancar dan lebih tepat estimasi waktunya.
No comments:
Post a Comment