27 February 2010

This Used To Be My Playground



Mungkin ada sedikit waktu santai di kampung, aku sempatkan untuk jalan-jalan sedikit bernostalgia.



Sungai yang masih terlihat jernih ini pernah menjadi kamar mandi buatku, kamar mandi terindah yang pernah kupunya, menyatu dengan alam, dengan suasana yang sangat menyegarkan. Beberapa tempat di sungai ini dulu cukup dalam dan menjadi tempatku berlatih renang.



Sebuah akar pohon mencengkeram dasar jembatan yang sudah dibangun sejak jaman penjajahan Belanda (katanya).



Nah, ini adalah waterboom masa kecilku. Lebih menegangkan dibanding yang ada di Lippo Cikarang hehehe. Waktu SD, sepulang sekolah tidak langsung pulang, tapi mampir di sini untuk "meluncur" di selokan ini. Kadang dengan alas dari gedebog pisang atau ban dalam mobil tapi kadang tanpa alas selain celana sekolah :) Untuk ukuran anak SD, debit air waktu itu cukup besar.
Ada yang mau mencoba??



Bagian bawah jembatan ini dulu ada semacam bendungan kecil, yang membuat bagian bawahnya menjadi cukup dalam, bahkan bisa menenggelamkan orang dewasa. Tentu saja ini menjadi tempat bermain yang sangat menyenangkan. Sewaktu awal jembatan baru dibangun di sisi jembatan lama, pondasi jembatan sering digunakan untuk meloncat, dengan ketinggian hampir 10 meter. Pernah aku meloncat dari pondasi jembatan itu ke sungai, dan butuh waktu cukup lama untuk naik ke permukaan air sampai rasanya hampir kehabisan nafas.

Sayang sekali, saat ini sudah menjadi dangkal, bahkan kedalamannya tidak sampai lutut.



Kalau bendungan ini tidak terlalu dalam sejak dulu, namun karena cukup luas dan banyak pasir, sering juga digunakan untuk bermain sambil mandi.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...