01 October 2008

Lebaran in Jakarta

Sudah lama aku malas mudik, karena aku tidak suka dengan perjalannya, yang berlangsung minimal 8 jam -- kereta api yang sering terlambat, kadang berjubel gak karuan, angkutan darat yang merayap ataupun tiket pesawat yang melambung tinggi tak karuan -- tidak menyenangkan dan berat diongkos. Apalagi aku tidak menjalani tradisi lebaran tersebut.

Malah tahun ini, beberapa saudara datang ke Jakarta, hampir berkumpul semua, kecuali mas-ku yang di Jogja.



Yang tergolek lucu itu cucuku ... yup benar, cucuku :D. Ibunya, yang sedang menatap dan mengajak bercanda itu keponakanku dari saudara sepupu, hehehe...



Samuel sedang memainkan mata genitnya, yang lebih terlihat seperti sedang nangis. Mata genit baginya adalah berkedip-kedip secara berlebihan. Yah, semoga saja dia tidak jadi cowok genit kalau dewasa nanti, gak seperti Om-nya :D



Inilah keluargaku: Ibu, kakak kedua, dan kakak pertama (membelakangi). Di belakangnya terlihat Ester yang sempat ngambek gak mau ikut ke Jakarta dengan alasan sedang ada ulangan di sekolah.




Samuel sedang gemes dengan kakaknya, berusaha memeluk erat dan mencium sepuasnya. Sementara sang kakak tertawa menahan geli sambil meronta-ronta saking kuatnya pelukan adik.






Dua balita yang sebenarnya adalah paman dan keponakan.


No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...