I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
13 August 2008
After biopsy
Bergaya sendiri, agar biasa mengabadikan perban bekas biopsi di dekat leher.
Beberapa hari lalu, untuk pertama kali aku mengecap tajamnya pisau bedah dengan bius lokal. Bedah yang dianggap cuma sebentar, termasuk kecil, eh, ternyata memakan waktu 1 jam. Untung tempatnya tidak di leher/tenggorokan, sehingga tidak mempengaruhi urusan makan. Makanya masih bisa bergaya, meskipun awal-awal agak sulit buat noleh kanan-kiri, dan jadi bahan ledekan anak-anak kantor :(
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Tamu dari Jepang, yang rencana mau buka kantor di Cikarang, berkenalan dengan Pak Iwan untuk mencari informasi harga ruko, serta menjajaki k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Mungkin karena warnanya yang mayoritas hijau, aku tidak terlalu menyadari ada ulat yang menempel di salah satu pohon jeruk kecil di taman...
No comments:
Post a Comment