Memasuki gerbang Taman Mini Indonesia Indah, sepertinya baru pertama kali ke sini, padahal dulu waktu SMP pernah study tour ke tempat ini. Mungkin karena gak ada kenangan khusus waktu SMP dulu, jadi pengalaman mengunjungi tempat ini terlupakan begitu saja.
Nampak salah satu kereta gantung sedang meluncur. Pengen rasanya naik skylift itu, sayangnya Adek takut ketinggian, jadi ya cukup puas dengan menonton saja, dan sedikit ada rasa bangga bahwa kitapun punya fasilitas seperti itu.
(Waktu di Sing dulu sempat ingin naik kereta gantung, apadaya terlalu pagi).
Seekor kucing mengintai dari selokan kecil yang kering, sepertinya sedang mengamati "saingan"nya untuk mendapatkan makanan dari pengunjung. Cukup banyak kucing berkeliaran di sekitar lapangan parkir.
Patung Gajahmada tampak berdiri kokoh di depan musium telekomunikasi, entah apa hubungan tokoh ini dengan telekomunikasi. Mungkin karena tekadnya yang ingin menyatukan seluruh nusantara.
Tampak 2 bangunan tradisional suku Asmat, berada berdekatan dengan aquarium air tawar dan taman bunga. Setelah berkeliling dengan angkutan gratis seputar anjungan-anjungan daerah, aku memilih masuk taman bunga untuk beristirahat, menikmati keteduhan taman di pinggir danau buatan.
... papan larangan menangkap ikan di danau/kolam reservasi air tawar, dan memang tidak terlihat adanya pemancing di sekitar ini, mungkin karena merupakan tempat wisata dengan penjagaan ketat...
Tampak seorang pengunjung sedang beristirahat di bangku taman, menikmati udara yang cukup segar di bawah pepohonan, di sore hari yang masih cukup panas di Jakarta.
Dengan harga tiket masuk 9000 per orang, nampaknya TMII bisa menjadi pilihan refreshing yang menyegarkan di tengah kota Jakarta, cukup segar dan masih hijau.
No comments:
Post a Comment