
Pagi ini jalan-jalan cukup jauh, meskipun berangkatnya gak terlalu pagi. Melintasi daerah Serang, nyobain jalan tembus ke kantor Bupati, dekat Deltamas.

... seorang petani sedang membajak sawah secara tradisional. Cukup jarang aku menyaksikan pemandangan seperti ini ...

... ternyata yang kulewati sudah memasuki daerah Cicau, Cikarang Tengah. Tampak sungai yang membatasi desa tersebut, sekaligus juga membatasi kecamatan Cikarang Pusat dan Cikarang Selatan.

... dekat jembatan terdapat warung-warung kecil, dan bengkel motor (di seberangnya) ...

... meski banyak sapi yang kutemui di persawahan waktu itu, namun rasanya agak males motret sapi-sapi tersebut. Tapi yang satu ini bikin aku penasaran, soalnya dia cuma diam aja, gerakannya paling cuma geleng-geleng kepala, itupun jarang.

Di desa Cicau ini masih cukup banyak industri batu bata. Komposisi tanah liat di daerah ini cukup mendukung pembuatan batu bata, dengan pembakaran tradisional yang masih menggunakan kayu bakar.

Seorang petani sedang menyemprotkan pestisida di tanaman lombok ...

Wah, ternyata ada juga yang memanfaatkan mesin untuk membajak sawahnya.
Industri pertanian masih menjadi andalan sebagian besar penduduk negeri ini, sayangnya kondisi petani jarang yang cukup baik. Makanya seringkali penduduk tidak kebagian "jatah" di desa, dan merantau ke kota. Di lain pihak, makin banyak lahan pertanian "tergusur" oleh industri dan perumahan.
Nampaknya kita butuh revolusi pertanian, tapi gak tahu gimana caranya :(
4 comments:
Woww keren,, saya orang cicau,, bangga sekaligus terharu...
bangga ada orang yg memaparkan desa cicau..
terharu karena yg memaparkan desa cicau itu bukan orang cicau
indah sekali desanya, jadi pengen ke sana..
Hi Kikils,
Segeralah berkunjung, sebelum desanya keburu dicaplok oleh industrialisasi :)
Thanks sudah mampir ke blog ini.
banyak yang buang sampah sembarangan
Post a Comment