22 September 2006

Undip Tembalang

Pagi ini, daripada bengong sendirian, aku jalan-jalan ke Undip Tembalang ... duh, panas euh.



Dua pohon ini masih tegak berdiri, dan hijau, meskipun sekelilingnya kering, bahkan rumputnya kayak habis kebakaran.



Petugas taman sebuah kompleks di belakang Undip sedang nyiramin tanaman sepanjang jalan menuju kompleks. Karena perawatan seperti ini, bunga-bunga itu gak ikut kering.



Gedung Undip terlihat dari areal perbukitan di sebelah utara.



Di sebelah utara kampus ada areal persawahan (lebih tepatnya ladang). Berhubung kemarau, cuma ditanamin ketela pohon. Ada gubuk di situ, lumayan, aku bisa nongkrong-nongkrong sebentar, menikmati semilir angin meski gak terlalu sejuk.



Pusat penelitian yang menjadi salah satu kebanggaan Undip, karena katanya satu-satunya di Asia Tenggara (mungkin Asia). Seperti namanya, tempat ini mencoba meneliti obat-obatan dengan bahan dasar alami. Mengingatkanku akan banyaknya pabrik jamu di Semarang :)



Combat. Punya telkomsel, yang ditaruh di dalam kampus Undip Tembalang ini.



Salah satu bentuk kejahilan mahasiswa, untungnya ditujukan ke teman sendiri. Bukan vandalisme, cuma wujud kegembiraan atas ulangtahun teman. Mereka sengaja mencorat-coret mobil temannya tersebut dengan lipstik, hampir sekeliling kaca mobil tersebut. Aku gak sempat ngelihat reaksi temannya.

No comments:

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...