Setahuku sudah sejak kemarin aku mencium bau kurang sedap dari arah sungai yang ada di samping kompleks. Rupanya sedang ada pengerjaan pengerukan sungai, jadi bau gak sedap itu kebanyakan berasal dari lumpur (dan sampah) yang diangkat dari dasar sungai. Entah ini atas inisiatif warga sekitar atau memang program dari pemerintah daerah, agak mepet waktunya dengan mulai datangnya musim hujan.
Sayangnya, karena akses yang terbatas, agar alat berat pengeruk bisa menjangkau sungai, pohon-pohon besar di tepi sungai harus dikorbankan. Agak ironis, karena pohon-pohon itu adalah salah satu pencegah longsor di tepi sungai. Tapi ya sudahlah, moga saja untuk ke depannya pemerintah bisa lebih bijak dalam melakukan revitalisasi sungai.
Untunglah bunga ini tidak ikut dibabat hehehe... lagipula bunga ini kan di sisi sebelah yang tidak dilalui kendaraan berat pengeruk sungai. Dengan adanya pekerjaan ini, jadi lebih terlihat apa yang ada di balik sungai, yang selama ini selalu tertutup oleh rimbunnya pohon dan rerumputan.
Update :
Tidak hanya sungai yang dikeruk, tapi dalam beberapa hari terakhir ini aku juga melihat pekerja sibuk mengeruk dan memperlebar selokan di sepanjang jalan Menjangan. Bisa dilihat betapa buruknya sistem drainase sepanjang jalan ini, nyaris tanpa selokan. Baguslah kalau pemerintah mulai bertindak sebelum musim hujan.
No comments:
Post a Comment