07 July 2019

Congrats Theo, Akhirnya Menyusul Juga


Lama tidak ada kabar dari teman satu ini, mendadak dapat pesan singkat dan memberi kabar kalau mau menikah. Theo, salah satu teman yang cukup akrab jaman kuliah dulu, salah satu teman tempat aku meminjam komputer untuk mengerjakan tugas dan mungkin juga salah satu teman paling sering aku kunjungi kos-kosannya. Akhirnya ... katanya menutup pemberitahuan soal undangan pernikahan hehehe. Pemberkatan dan resepsi pernikahan dilakukan di Hotel Ayana Jakarta, sepertinya dengan undangan agak terbatas. Pantas saja dia lebih memilih menghubungi teman satu-per-satu ketimbang me-broadcast undangan di media sosial.


Awalnya aku sempat heran dengan desain undangan yang minimalis dengan memajang gambar menara Eiffel. Ternyata acara resepsi memang bertema Perancis, khususnya Paris. Ini tampak dari beberapa dekorasi yang merupakan bangunan-bangunan terkenal di sana. Untung saja acara tidak dilakukan dengan bahasa Perancis hehehe. Sempat juga ditayangkan video prewedding mereka di Paris, dengan beberapa adegan Theo menari dengan pasangannya. Sumpah, pengen ngakak ngelihatnya, Theo masih seperti dulu, serius dan kaku hehehe.

Meski tampak lebih tua, tapi tidak banyak yang berubah dari wajahnya. Seingatku, setelah kami lulus kuliah, lebih tepatnya dia duluan, kami belum pernah bertemu lagi, apalagi kami berdua termasuk jarang ikut reunian. Aku tidak menjumpai teman kuliah di sini, jadi praktis di sini aku hadir kilang-kilong karena memang datang sendiri, dan hanya Theo satu-satunya kenalanku di ruangan ini. Padahal aku berharap bisa bertemu beberapa teman kuliah, terutama Jan Piter, yang dulu terkenal teman akrab Theo, sekaligus teman yang paling sering berdebat - perdebatan dua orang pintar yang gak mau kalah. Ah, mungkin lain kali.


Pembawa acara sempat menyampaikan adanya tamu istimewa, ... dan ternyata yang hadir adalah Rossa. Rupanya Theo adalah penggemar Rossa, menurut pengakuan yang ada di IG-nya teh Ocha ini. Well, meski bukan penggemar, tapi aku juga menyukai beberapa lagu yang dibawakan Rosa, jadi di sini lumayan bisa menikmati lah.

Anyway, selamat menempuh hidup baru buat Theo, sukses selalu dan semoga bahagia. GBU.

Jalan-Jalan ke Jakarta


Kereta api yang akan membawaku ke Jakarta sudah tiba, saatnya jalan-jalan (sebentar). Sejak jadi pekerja rumahan dan tinggal di pinggiran Jakarta, jarang sekali aku bermain ke pusat kota Jakarta, bahkan untuk sekedar melintas. Makanya bisa dibilang aku kurang begitu paham dengan perkembangan ibu kota saat ini.


Baru keluar dari St. Sudirman saja aku sudah sedikit kagum dengan perubahan yang aku temui. Setidaknya jalanan tampak lebih rapi, dan jembatan di bawah Jl. Sudirman (dekat stasiun menuju bandara) ini tampak rapi dan dibuat menarik dengan lampu warna-warni.


Ditambah lagi dengan mural yang bagus, tak heran kalau banyak pejalan kaki yang berhenti untuk sekedar mengambil foto ataupun selfie di tempat yang makin instagramable ini, tak peduli apakah tampangnya instagenic atau tidak hehehe. Tempat ini membuat jalan-jalan di Jakarta jadi lebih berwarna, jadi mungkin ada juga yang sengaja datang ke sini untuk "piknik".


Salah satu sudut stasiun MRT dan suasana di sekitar halte Tosari membuatku sedikit kagum dan merasa ini seperti bukan di Jakarta, setidaknya dibandingkan Jakarta waktu aku masih sering berkeliaran setiap hari. Tampak rapi, asri dan juga berkelas. Tidak semua memang, tapi yang aku lihat memang kota ini berbenah luar biasa menyambut Asian Games kemarin.


Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...