21 November 2019

Gara-Gara Teledor Ninggal Kartu di ATM


Kemarin aku sungguh teledor, langsung ngeloyor pergi usai mengambil uang di mesin ATM. Baru sadar malam harinya, untung kartu langsung diblokir otomatis. Bahkan transaksi OneKlik BCA juga tidak bisa dilakukan. Untung juga saldo di rekening BCA ini sudah menipis.

Jadi siang ini aku mampir sebentar di BCA Kantor Cabang Bintaro, yang gedungnya lumayan megah itu. Meski sering melewatinya, aku baru ngeh kalau ini kantor cabang BCA. Ruangan cukup luas, loket pelayanan juga cukup banyak. Tidak tampak terlihat banyak antrian karena kebetulan pengunjung juga tidak terlalu banyak, beda sekali dengan pengalaman di cabang-cabang lain sebelumnya, yang membuatku kadang malas berurusan langsung di bank.

Tapi kejutan tidak hanya itu. Pas masuk, security langsung menawarkan bantuan, memberi kartu antrian dan menyilahkan duduk. Ada kopi dan teh gratis, tapi aku belum sempat menikmatinya. Keluhanku langsung bisa ditangani di mesin cetak kartu, sangat cepat. Yang penting aku ingat nama dan nomor rekening, serta bisa menunjukkan kartu identitas, petugas keamanan dengan sigap membantuku mencetak kartu ATM baru. Sangat praktis, dan tentunya cepat. Sekitar 15 menit urusanku selesai, aku dah dapat kartu ATM baru.

Kali ini benar-benar puas dengan pelayanan BCA, tidak banyak waktu terbuang. Keep up!

16 November 2019

Sabtu Malam di Funworld


Meski rumah tidak jauh dari mall, bukan berarti kami sering bermain ke sana. Sesekali saja saat ada waktu atau ingin refreshing. Seperti malam minggu ini, jalan-jalan sebentar ke Bxc, tapi lebih banyak waktu habis untuk menemani El di Funworld.


Wahana mandi bola yang ada di sini cukup luas dan bagus, selain untuk bersenang-senang juga bisa melatih kreativitas anak. El, dan juga kebanyakan anak yang main di sini, senang memainkan hujan bola yang ada.


Tantangannya adalah memaksa anak untuk berhenti bermain, karena memang sudah terlalu malam dan sudah hampir habis waktu bermainnya. Aku sih masih betah menemani, tapi Bunda sudah ingin segera pulang. Ya sudah, melewati sedikit drama rengekan dari El, sebelum akhirnya dia mengalah pulang.

13 November 2019

Hari Ayah di Sekolah


Hari ini sekolahnya El penuh dengan bapak-bapak, kebanyakan masih muda kisaran 30-40an. Ini karena para bapak diundang untuk mendampingi anak-anak mereka berkaitan dengan hari Ayah Nasional.


Ada berbagai macam acara, selain upacara dan perkenalan masing-masing ayah. Ada lomba bersama ayah-anak, menyanyi bersama, dan mendongeng bareng.


Hampir semua anak menikmati kebersamaan dengan ayahnya, senang bisa sekolah ditemani sang ayah, dan beberapa terus menempel ayahnya. Kecuali El hahahaha. Memang dia senang saat aku ikut masuk ke sekolah, tapi berikutnya dia segera asyik dengan dunianya sendiri, bermain ke sana kemari tanpa mengikuti rangkaian acara yang ada. Sesekali dia menghampiriku, tapi tetap lanjut bermain sendiri.


Di ruang kelas, saat semua anak duduk rapi bersama ayah mereka dan mengikuti arahan bu Guru, El tetap memilih bermain. Sempat dia mencoba menghapus tulisan di papan tulis, dan aku larang, membuat dia ngambek dan memilih tidur di rak. Tapi tak lama, dia segera lanjut bermain. Hanya saat membuat prakarya bersama, dia antusias membuatnya bersamaku.


Secara keseluruhan, kegiatan ini bagus sekali. Tentu agak merepotkan bagi para ayah karena harus bolos kerja sebentar, tapi kebersamaan seperti ini memberi kegembiraan tersendiri bagi sang anak (dan mungkin juga bagi para ayah). Ada yang semangat curhat karena sering ditinggal pergi ayahnya bertugas, dan antusias sekali saat ayahnya ikut mendampingi di sekolah.

Selamat hari ayah nasional, untuk semua ayah di negeri ini.

02 November 2019

Ke Cisauk (Lagi)


Setelah berkalli-kali merengek tiada henti, akhirnya bocah ini kembali sumringah saat aku ajak naik kereta api (Commuter Line). Tujuannya gak jauh-jauh, lagi-lagi ke Cisauk. Sebenarnya karena aku juga pengen nyobain makan di foodcourt sana.


Baru sampai masih ceria. Seperti sebelumnya, minta dibeliin teh kotak di kios yang ada di jalan penghubung antara St. Cisauk dan Pasar Intermoda.



Sampai di pasar modern, langsung merengek minta mainan. Aku jadi lebih mudah menolak karena sebelumnya sudah "sepakat" untuk tidak beli mainan termasuk mobil-mobilan. Tapi untuk bermain menaiki mobil mainan aki seperti ini, aku ijinkan. Toh sekali main cuma 10 ribu, dan bakal jadi pengalaman yang bagus juga.

El masih kurang mahir memainkan stir, jadi harus aku arahkan. Tidak lama, mungkin cuma 5 menit, dia sudah bosan.


Akhirnya, terobati rasa penasaran mencoba nasi campur di foodcourt sini, tepatnya di warung Nasi Campur Pang's. Harganya tidak murah,40 ribu, dan rasanya hmm... masih standard, bukan rasa yang bikin ketagihan. Berikutnya penasaran nyobain lapo di sebelahnya.


Meski sempat berdebat, El mau juga diajak pulang. Jalan penghubung yang sebenarnya lumayan jauh ini (sampai 1km gak ya??) tidak terlalu terasa melelahkan, mungkin karena suasananya bagus, bersih, nyaman dan tidak panas karena ada atapnya.

Moga saja tidak ada kebijakan untuk menghilangkan atapnya dengan alasan agar pejalan kaki bisa melihat gedung tinggi di sekitarnya hehehe.

Bintaro View From Gramedia Building

Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...