I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
09 August 2018
Mencoba Ngopi Dengan Vietnam Drip
Penasaran dengan cara bikin kopi ala Vietnam, akhirnya aku coba beli alat Vietnam Drip dari toko online, sekalian memanfaatkan sisa cashback yang masih ada.
Alatnya sederhana, seperti teko terdiri dari 3 bagian. Teko utama yang bagian bawahnya berlubang, bagian tengah untuk menekan kopi yang ingin disaring dan tutup.
Cara meracik kopi dengan alat ini cukup mudah. Letakkan alat (wadah utama) ini di atas cangkir, lalu isi dengan bubuk kopi, diratakan dan ditekan dengan alat penekan. Selanjutnya tuangkan air panas secara perlahan. Katanya sih disarankan jangan air mendidih, tunggu sekitar 1 menit dulu. Tutup wadahnya dan tunggu air kopi menetes perlahan.
Hampir saja tutup alat ini hilang karena dibuang sama si Bibi. Karena dia belum pernah melihat benda ini sebelumnya, dikira sampah langsung dibuang ke keranjang sampah. Untung masih bisa ditemukan.
Karena alatnya kecil, kopinya cukup untuk satu gelas kecil saja. Kalau mau agar bisa gelas agak besar, bisa saja diakalin dengan memberi bubuk kopi lebih banyak, dan menambah air panas saat air di alat sudah berkurang.
Seorang teman berkomentar, kelamaan kalau pakai alat ini. Tapi menurutku sih sama saja. Toh kalau bikin kopi tubruk, misalnya, harus nunggu airnya agak dingin juga, ga bakal langsung diminum saat mendidih. Jadi pas airnya menetes semua di gelas, suhunya sudah mulai dingin tapi masih panas. Pas untuk langsung dinikmati.
Bagi yang senang minum kopi tanpa ampas, cara ini lumayan menarik. Hanya saja, ukuran "saringan" di alat ini tidak terlalu halus, jadi bubuk kopi yang bisa digunakan harus benar-benar pas.
Kebetulan di rumah ada 4 jenis kopi berbeda, semua sudah berbentuk bubuk. Dua bisa dipakai untuk alat ini, ukuran bubuknya halusnya pas, jadi air bisa menetes perlahan. Sisanya gagal karena terlalu kasar (medium) dan terlalu halus (kopi lelet).
Selamat ngopi!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Sebuah gedung gereja megah terlihat dari Jalan Tanjung Duren Barat, merupakan gedung gereja HKBP Tomang Barat di Jalan Mangga Jakarta ...
-
Pagi ini perlu menjadi saksi dalam sidang perceraian kakakku di daerah Cibinong, dan biar hemat aku putuskan naik kereta api. Sebenarnya ...
No comments:
Post a Comment