I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
19 August 2018
Kemeriahan HUT RI Ke-73
Sejak jam tujuh pagi (sebagian) warga kompleks sudah berkumpul di lapangan untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-73, dengan acara pertama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan senam poco-poco.
Sheva ditunjuk sebagai pemimpin senam karena dia (bersama tim di sekolahnya) baru saja mengikuti lomba senam ini. Meskipun gerakan dasarnya standard gerakan poco-poco, tapi ada beberapa variasi yang dilakukan, terutama dalam gerakan tangan. Yang jelas cukup menyenangkan karena dilakukan bersama-sama, di pagi hari yang sejuk dan cerah.
Perlombaan pertama ditujukan untuk para balita, seharusnya ada sekitar 5-6 anak termasuk El. Sayangnya hanya 2 anak yang mau ikutan. Seperti dugaanku, El cuma tertarik memegang sendok sebentar, tapi begitu aku mencoba menjelaskan soal permainan, dia langsung ngeloyor pergi. Anak-anak lain yang lebih tua juga enggan ikutan.
Lomba meniup balon untuk menjatuhkan gelas kertas.
Lomba nasi goyang untuk bapak-bapak, memasak nasi goreng sambil bergoyang.
Ini lomba antar keluarga, modifikasi menarik dari lomba membawa kelereng dengan sendok. Satu tim terdiri 3 orang : suami+istri+anak, yang membawa kelereng secara estafet. Seru!
Lomba klasik tapi tetap seru, lari bakiak beregu. Yang menarik adalah juara di grup bapak-bapak selalu finish dengan terjatuh karena tidak bisa ngerem 😂.
Lomba memecah balon berisi air, tentu dengn mata tertutup. Diakhiri dengan "perang air".
Lomba ini sepertinya terinspirasi juga dari apa yang viral di dunia maya, lomba memindahkan tepung secara beregu. Akhirnya ya saling melempar tepung. Yang penting meriah.
Entah memang acara resmi atau spontan, tengah hari yang panas menyengat masih ada lagi njoget poco-poco.
Satu hal yang berbeda kali ini adalah panitia penyelenggara didominasi oleh para remaja, yang di tahun-tahun sebelumnya hanya menjadi peserta. Semangat mereka menjadi harapan akan regenerasi yang lebih baik.
Goyang maumere, dilanjut dengan goyang Lagi Syantik.
Akhirnya, foto bersama. Acara meriah dan sukses membawa keceriaan dan kebersamaan warga, meski belum semua bisa ikutan.
Harapanku sih para pemuda bisa ikut memeriahkan kegiatan ini. Biasanya kalau sudah kuliah, sudah asyik dengan kesibukan masing-masing.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Sebuah gedung gereja megah terlihat dari Jalan Tanjung Duren Barat, merupakan gedung gereja HKBP Tomang Barat di Jalan Mangga Jakarta ...
-
Pagi ini perlu menjadi saksi dalam sidang perceraian kakakku di daerah Cibinong, dan biar hemat aku putuskan naik kereta api. Sebenarnya ...
No comments:
Post a Comment