I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
24 December 2016
Liburan : Berangkat
Monas, hampir selalu menjadi objek foto bagi pengguna kereta api dari St. Gambir, apalagi yang mau bepergian ke luar kota. Kalau lagi beruntung bisa dapat golden moment yang membuat siluet monumen itu menjadi makin indah, dipadu dengan pepohonan dan gedung-gedung bertingkat di sekitarnya.
Tahun ini kami mudik lagi ke Jawa Timur, setelah tahun lalu aku dan istri menghabiskan liburan Natal di Jakarta saja. Ini juga untuk pertama kali membawa bayi dalam perjalanan jauh dengan kereta api.
Suasa di St. Gambir sore ini tidak tampak terlalu padat, meskipun penumpang sudah mulai ramai. Mungkin juga karena beberapa tahun terakhir para pengantar tidak lagi boleh masuk ke dalam stasiun sehingga praktis yang ada di dalam hanya penumpang dan petugas. Bisa dibilang kami datang tepat waktu, sekitar 15 menit menjelang keberangkatan. Lalu lintas lumayan macet, untunglah kami bisa memanfaatkan jalur alternatif yang lumayan lancar.
Sebelum naik ke dalam kereta, El sudah bangun dari tidurnya. Di perjalanan dari rumah ke stasiun El sempat tertidur menjelang sampai stasiun, setelah sebelumnya sempat rewel dan bahkan memuntahi tubuhku. Aku sempat tidak mengenakan baju saat berada di mobil karena kesulitan mengambil baju ganti dari koper, dan baru sempat ganti baju setelah tiba di stasiun.
Kereta berangkat tepat waktu, sekitar pukul setengah enam sore. Aku perhatikan semua kursi terisi di gerbong yang kami tempati. Seperti dugaan kami, di dalam kereta kami mendapat suguhan tontonan film Home Alone, seperti sudah menjadi film wajib di KATV. Aku curiga, jangan-jangan sudah ada kontrak jangka panjang nih :-?
Sebelumnya aku sudah punya firasat kalau dalam perjalanan ini aku bakal begadang dengan menggendong El wira-wiri di dalam kereta. Soalnya saat di rumah saja dia sering rewel minta digendong, apalagi dalam kereta api dengan segala keterbatasannya. Jam 9 malam aku sempat merasa lega waktu El tertidur. Aku bisa duduk santai dan bakal bisa beristirahat selama perjalanan.
Ternyata dugaanku benar. Tak lama kemudian El terbangun dan ... jeng-jeng ... mengajak bermain hingga jam 1 dini hari. Dia sangat ingin bisa bermain di lantai kereta api, yang tentu saja kotor meskipun berulang kali ada petugas yang membersihkannya. Jadinya untuk mencegah dia menangis, aku harus menggendong dan mengajaknya jalan-jalan. Untung gerbong di depan kami adalah gerbong restorasi dan saat sepi aku ajak El ke sana dan dia bisa bermain di atas meja makan yang kosong. Sempat juga ada pramugari yang mengajaknya bermain. Lumayan mengurangi kejenuhan meskipun hanya sebentar. Kadang aku ajak El di bordes agar suaranya tidak mengganggu penumpang lain. Setelah jam 1, barulah El tidur pulang hingga tiba di Kediri sekitar jam 6 pagi. Setidaknya kami juga punya waktu untuk beristirahat.
Sampai tempat tujuan, Eyang dan Pakde Verdi sudah menjemput. Berhubung El masih tidur, dia tidak melawan waktu Eyang Putri menggendongnya. Tapi setelah dia benar-benar terjaga, dia langsung menjauh dan tidak mau digendong lagi, sampai beberapa hari.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Sebuah gedung gereja megah terlihat dari Jalan Tanjung Duren Barat, merupakan gedung gereja HKBP Tomang Barat di Jalan Mangga Jakarta ...
-
Pagi ini perlu menjadi saksi dalam sidang perceraian kakakku di daerah Cibinong, dan biar hemat aku putuskan naik kereta api. Sebenarnya ...
No comments:
Post a Comment