I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
20 May 2015
Warna-Warni Lampion di Klenteng
Seorang wisatawan sedang memotret teman-temannya di samping Buddha Tooth Relic Temple and Museum, Chinatown. Sore ini aku memilih jalan kaki menuju hotel dan melewati kawasan ini, meskipun belum minat untuk masuk dan menjelajah ke dalam museum Budha ini.
Tapi setidaknya aku terhibur dengan puluhan lampion yang dipasang di sekeliling klenteng dengan warna merah, biru, jingga dan hijau. Sayangnya aku gak paham apa tulisan yang ada di lampion itu serta dalam rangka apa lampion itu dipasang. Setidaknya warna-warni dan dekorasi lampion ini memberi corak modern pada bangunan yang arsitekturnya mengambil nuansa bangunan di jaman kekaisaran Tang.
Ternyata, meskipun bergaya kuno, bangunan ini belum lama dibangun dan diresmikan. Setidaknya proposal pembangunan klenteng ini baru dimulai tahun 1997, dan mulai dibangun tahun 2005 hingga diresmikan tahun 2007 (Sumber: History of BTRTM). Sepertinya lain kali perlu dijadwalkan untuk singgah dan menjelajah ke dalam museum ini.
Bonus :
Sekelompok warga, kayaknya semuanya sih pria tionghoa, sedang bermain catur di lokasi tak jauh dari klenteng tersebut. Entah mereka sekedar bermain catur atau mungkin juga judi. Mungkin ini salah satu budaya mereka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Sebuah gedung gereja megah terlihat dari Jalan Tanjung Duren Barat, merupakan gedung gereja HKBP Tomang Barat di Jalan Mangga Jakarta ...
-
Pagi ini perlu menjadi saksi dalam sidang perceraian kakakku di daerah Cibinong, dan biar hemat aku putuskan naik kereta api. Sebenarnya ...
No comments:
Post a Comment