I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
01 January 2016
Year End BBQ Night
Ibu-ibu tetangga sedang "wefie" bersama anak-anak mereka di jalanan dekat pos ronda. Malam ini sebagian warga kompleks berkumpul untuk "merayakan" malam pergantian tahun. Berawal dari obrolan bapak-bapak di Whatsapp, akhirnya ada usulan untuk bikin acara bakar ikan di malam tahun baru bagi yang tidak bepergian. Lumayan, dari sekitar 50 warga, ada 20 warga yang menyatakan ikut bergabung.
Tentu saja acara seperti ini tidak hanya melibatkan orangtua, tapi juga anak-anak, terutama anak-anak yang belum akil balig dan belum punya agenda sendiri di acara pergantian tahun ini. Kalau anak-anak remaja dan dewasa sudah tidak lagi bergabung, biasanya mereka sudah punya acara sendiri bersama teman-teman mereka.
Sementara ibu ibu ngerumpi (plus menyiapkan bumbu) dan anak-anak bermain (plus melahap makanan yang ada), bapak-bapak kebagian jatah membakar ikan, sambil ngelaba tentu saja hehehe. Bisa berkumpul seperti ini jelas hal yang menyenangkan di tengah kesibukan masing-masing. Oh ya, berbeda dengan acara bakar-bakaran sebelumnya, malam ini sengaja ada warga yang menyiapkan speaker dan dvd player untuk memutar musik. Jadinya lebih meriah.
Malam ini ada beberapa jenis ikan yang dibakar, seperti ekor kuning, bawal dan baronang. Awalnya cumi juga akan jadi menu, tapi dibatalkan.
Rupanya selain ikan juga ada jagung manis untuk dibakar malam ini. Sayangnya aku sudah terlalu kenyang dengan ikan bakar dan tidak terlalu selera untuk menyantap jagung bakar. Tapi anak-anak kecil masih sangat semangat untuk membakar jagung, meski dengan kemampuan seadanya. Ketiga bocah di atas tampak semangat membakar satu jagung dan memakan waktu cukup lama hingga orang tua mereka turun tangan dan membantu :)
Suasana tetap meriah hingga tengah malam. Sebelum tiba jam 12, tetangga di kompleks atas sudah mulai menyalakan kembang api. Kebetulan ada tetangga yang juga membawa petasan dan kembang api sisa tahun lalu sehingga kamipun membalas. Persis kayak adu kembang api : kompleks sebelah mengarahkan kembang api ke arah kami, dan kemudian kamipun balas mengarahkan kembang api ke atas kompleks mereka. Meskipun biasanya aku benci suara kembang api, tapi ketika bersama-sama seperti ini, aku bisa menikmatinya. Yang jelas kucing-kucing di rumah pasti stress dan ketakutan.
Acara berlangsung hingga sekitar jam 1 atau 2 dini hari. Saat jam 12 berdentang, masing-masing saling mengucapkan selamat tahun baru dan sepatah doa untuk kesuksesan di tahun 2016 ini. Sesuatu yang cukup melegakan buatku, di tengah gempuran "ajakan untuk menentang perayaan tahun baru". Aku lihat para tetangga tampak tulus mengucapkan selamat tahun baru, tanpa ada beban akan tekanan berbau agamawi.
Perayaan tahun baru tidak harus identik dengan hedonisme, seks bebas, pesta miras ataupun narkoba. Perayaan ini juga tidak harus bermakna spiritual ataupun menjadi ancaman bagi kepercayaan tertentu. Ajang ini bisa dimanfaatkan untuk berkumpul, bersilaturahmi dan meningkatkan kerukunan bermasyarakat yang jelas lebih bermanfaat ketimbang saling mencela dan curiga.
Selamat tahun baru 2016, semoga tahun ini jauh lebih baik daripada tahun 2015 yang sudah berlalu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Sebuah gedung gereja megah terlihat dari Jalan Tanjung Duren Barat, merupakan gedung gereja HKBP Tomang Barat di Jalan Mangga Jakarta ...
-
Pagi ini perlu menjadi saksi dalam sidang perceraian kakakku di daerah Cibinong, dan biar hemat aku putuskan naik kereta api. Sebenarnya ...
No comments:
Post a Comment