I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
24 June 2015
Situ Pondok Jagung
Matahari pagi bersinar cerah, terlihat dari balik pepohonan di sekitar Situ Pondok Jagung atau Situ Rawa Kutuk. Setelah sebelumnya aku gagal menemukan danau ini, akhirnya pagi ini ketemu juga. Karena gagal mencapai danau ini dari jalan Pondok Jagung atau jalan Rawa Kutuk, aku coba jalur lain yaitu melewati komplek Regency Melati Mas. Memang menurut peta sih lokasi danau lebih dekat dari komplek ini, sayangnya dulu aku tertipu dengan nama jalan yang sama dengan nama danau. Lokasi danau persis di belakang kantor kecamatan, dan bisa dimasuki dari jalan di samping gedung dinas pemadam kebakaran. Awalnya aku sempat ragu karena seperti jalan buntu, tapi coba cuek dan melaju terus dan ternyata ketemu.
Saat ini sedang ada proyek pemeliharaan berkala bukan dari pemkot Tangsel melainkan langsung dari Kementrian PU & PR dengan dana dari APBN. Menurut keterangan yang sih proyek ini dimulai tanggal 12 Juni 2015 selama 150 hari dan menelan biaya 3,69 milyar rupiah. Syukurlah, ternyata pemerintah masih peduli dengan keberadaan tempat resapan air seperti ini. Padahal danau ini sudah terkepung oleh beberapa perumahan mewah seperti perumahan Alam Sutera, jadi harga tanah pasti sudah cukup melambung.
Ada dua alat pengeruk yang berada di lokasi. Karena baru saja dimulai, belum banyak perkembangan yang tampak. Sebagian besar danau bisa dibilang sangat dangkal dan penuh dengan sampah, terutama sampah berubah batok kelapa. Aneh juga, padahal kan gak banyak pohon kelapa di sini. Pokoknya kumuh banget lah.
Di bagian selatan masih ada sedikit areal yang tergenang air, ya mungkin cukup dalam. Tapi selain itu, isinya lebih mirip rawa-rawa dengan banyak tumbuhan di atasnya.
Kebanyakan adalah tumbuhan liar sejenis pakis, menghampar jauh hingga ke ujung di jalan Rawa Kutuk. Kita tunggu saja sekitar 6 bulan lagi apakah ada perubahan yang berarti di danau ini, semoga makin lestari dan indah.
Sebelum pulang aku mampir sebentar di warung yang jualan nasi kuning. Harganya sedikit lebih mahal dari nasi kuning yang biasa aku beli (9000 dibanding 7000, kalau pakai telor jadi 12000), tapi rasanya tidak mengecewakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bintaro View From Gramedia Building
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...
-
Patung khas suku Asmat (kalau gak salah) terlihat berdiri kokoh dari gerbang keberangkatan terminal 2D bandara Soekarno Hatta Cengkaren...
-
Sebuah gedung gereja megah terlihat dari Jalan Tanjung Duren Barat, merupakan gedung gereja HKBP Tomang Barat di Jalan Mangga Jakarta ...
-
Pagi ini perlu menjadi saksi dalam sidang perceraian kakakku di daerah Cibinong, dan biar hemat aku putuskan naik kereta api. Sebenarnya ...
No comments:
Post a Comment