Minggu tenang, seminggu penuh tanpa beban pekerjaan, aku manfaatkan sebisa mungkin untuk berolahraga pagi. Hari pertama, tujuanku adalah Situ Gintung. Tidak terlalu pagi memang, tapi sampai ke danau ini matahari baru saja nongol dan masih ogah-ogahan bersinar karena terhalang awan tipis. Btw, foto diatas adalah foto panorama yang di-generate otomatis (auto awesome) oleh Google+, yang secara otomatis mengkombinasikan beberapa foto dan "menebak" foto-foto yang saling nyambung. Hasilnya keren juga.
Karena sebelumnya aku sudah tahu jalan tembus dari ujung selatan danau ini, makanya hari ini aku masuk dari dekat kampus UIN, lebih dekat dan tidak perlu melewati jalan raya Juanda yang padat. Pagi yang masih cerah, angin sejuk masih berhembus dengan pelan dan permukaan air danau masih tampak diam.
Di beberapa tempat ada bunga-bunga cantik yang menghiasi tepi danau, jadi tidak hanya ada semak-semak dan rumput liar. Terkait dengan bunga warna kuning ini, aku tidak tahu warnanya, tapi di halaman rumahku waktu aku masih kecil dulu ada banyak bunga seperti ini. Aku ingat betul karena dulu sering ikut merapikan, dan kadang tangan dan kaki sering agak gatal kalau habis terkena tanaman ini.
Ada satu-dua nelayan yang tampak sudah mulai beraktivitas menebar jala di sekitar danau. Selain itu, meskipun bukan hari libur, aku juga sudah menjumpai beberapa pemancing di tepi danau. Bahkan ada satu orang yang membawa tiga pancingan sekaligus. Entah hobi atau memang mata pencahariannya hehehe....
Meski tidak seramai waktu aku berkunjung hari sabtu sore lalu, tapi tetap aku berjumpa dengan beberapa orang yang berolah raga pagi ini. Ada yang lari, jalan santai dan juga bersepeda. Meskipun tidak jauh dari jalan raya yang padat dan penuh kemacetan, tapi tempat ini tetap ideal untuk berolah raga karena udaranya masih terasa sejuk dan segar.
... sepeda yang menemaniku keluyuran setiap hari ....
Pepohonan dan pemukiman penduduk di sebelah utara bendungan, dengan latar belakang (pinggiran) kota Jakarta.
Sayangnya, perilaku pengunjung (dan penduduk sekitar) danau dalam hal kebersihan masih sangat memprihatinkan. Meskipun sekilas danau tanpak jernih, tapi di pinggiran dengan mudah bisa ditemukan sampah-sampah berserakan. Beragam jenis sampah, terutama plastik bekas makanan bisa ditemukan dengan mudah di hampir setiap sisi danau.
Tampak sekelompok anak sekolah dengan santai berangkat ke sekolah melewati bendungan. Agak aneh juga sih sebenarnya, karena harusnya sudah terlalu siang untuk mereka baru berangkat. Ya entah mereka yang santai atau memang jam masuk sekolah yang lebih siang. Tidak hanya anak sekolah, tapi para pekerja juga banyak yang berjalan kaki untuk mulai beraktivitas pagi ini melintasi bendungan di sisi utara danau ini.
Batu-batuan yang berserakan tidak rapi di samping bendungan sebenarnya photogenic, sayangnya kok ada variasi sampah yang terapung di tengah-tengahnya. Kalau diamati, seperti halnya di tempat-tempat umum lainnya, tempat sampah di sini cukup terbatas. Aku hanya menemukan sedikit tempat sampah, dan itupun kebanyakan ada di sekitar bendungan dan kondisinya juga tidak terlalu bagus.
Mungkinkah pemda bisa bekerja sama dengan ormas sekitar untuk menjaga kebersihan (dan juga ketertiban) Situ Gintung? Kalau ada kesadaran sih harusnya mungkin, sekaligus untuk memberi edukasi tentang pentingnya kebersihan, khususnya terkait sampah, dan umumnya terkait pelestarian lingkungan. Asal ada kemauan sih gak ada yang gak mungkin. Dana? Harusnya sih ada dan cukup.
No comments:
Post a Comment