Rain in Aljunied

Sebuah kereta meninggalkan Stasiun Aljunied siang itu, sementara hujan masih mengguyur meskipun sudah tidak terlalu lebat. Hari ini jadwalku berkunjung di tempat yang tak jauh dari stasiun ini, sengaja aku berniat jalan kaki meskipun harus menunggu hujan reda.

Di samping stasiun ada gedung gereja berwarna putih dengan atap merah, termasuk simbol salib juga berwarna merah. Ini adalah Geylang Chinese Metodist Church.

Setelah hampir setengah jam menunggu di stasiun, hujan mulai reda, tinggal rintik-rintik. Sekelompok remaja tampak berjalan pulang sekolah, tampak dari atas jembatan penyeberangan yang ada di samping stasiun.

Dasar wong ndeso, sempat takjub melihat taman bermain dengan perlengkapan olahraga yang cukup lengkap ini. Tamannya juga bersih dan sejuk dengan pepohonan rindang di sekitarnya.

Di ujung jalan Mattar, ada masjid Salim Mattar, bangunannya tidak terlalu luas tapi menaranya tinggi menjulang. Seharusnya tempat yang kutuju tidak jauh dari masjid ini, berseberangan jalan. Sayangnya aku kurang fokus, sehingga aku melewatinya.

Tidak jauh dari masjid Salim itu, ada dua gedung gereja yang cukup besar di sepanjang jalan Mattar. Pertama adalah Gereja Baptis.

Di samping Gereja Baptis, ada gereja katolik, Church of St. Stephen. Nah, setelah gereja ini ternyata tidak ada bangunan lain di jalan Mattar dan aku tidak menemukan tempat yang kutuju. Kesimpulan, aku harus balik arah lagi, karena jalan Mattar sudah sampai di ujung lainnya.

Nah, inilah tempat yang kutuju. Papan nama yang kecil membuatnya terlewatkan olehku, karena banyak gedung yang menarik perhatianku di sekitarnya. Tempat ini adalah tempat penampungan gadis-gadis remaja yang bermasalah di keluarganya, yang kadang tidak mendapat perlakuan baik dalam keluarga sehingga terlibat tindakan kriminal. Di sini mereka dibina karena pihak orangtua atau keluarga merasa tidak sanggup membina mereka.