
Aku ajak Fe ikut ngumpul-ngumpul sebentar sembari menikmati makan-makan yang ada. Ada tetangga yang membawa asinan betawi yang terkenal di Jakarta (lupa mereknya) dan Fe ikutan mencicipi meskipun cuma tertarik dengan kacangnya.
I just try to capture an ordinary life --- moments, things, places, peoples, etc. --- with a simple skill
I believe that we can find many interesting things in life, even in a very simple thing.
Bagi anak-anak usia dini, sekolah online jelas tidak cukup. Selain kemampuan mereka untuk mengikuti pelajaran dari layar, juga masalah konsentrasi dan sebagainya. Anak-anak usia ini perlu interaksi yang lebih personal, tidak bisa dipukul rata, karena tiap anak punya minat yang berbeda. Inilah sebabnya kunjungan guru ke para murid sangatlah penting, dengan segala keterbatasan saat ini.
Terima kasih para guru.
Betonisasi (baca: revitalisasi) tepian Situ Bungur sedang berlangsung, membuat pemandangan jadi kurang sedap. Tapi karena tidak banyak tempat menarik di sekitar rumah, aku tetap mengunjungi tempat ini saat senja bersama anak-anak.
Bahkan saat ada proyek revitalisasi, senja tampak indah di danau ini. Bahkan tempat ini juga ramai dikunjungi warga sekitar untuk bersantai.
Masa pandemi, dan musim kemarau, dimanfaatkan warga, terutama anak-anak sekolah untuk bermain layang-layang. Hiburan yang murah meriah ini membutuhkan lahan yang lapang, dan tepian danau adalah salah satunya. Makanya di Situ Bungur ini banyak yang bermain layang-layang saat senja.
Beli buah ini di supermarket Harihari dengan harga yang termasuk murah karena penasaran. Selain itu warna dan bentuk buahnya juga menarik, jadi aku mengharapkan rasa buah yang mirip-mirip apel atau pir. Namanya Nectarine.
Rasanya ternyata tidak mengecewakan, - manis sedikit kecut, tekstur buah hampir mirip dengan pir hijau. Lebih kriuk dibanding apel, mungkin karena masih segar. Belum paham apa khasiatnya, yang jelas lumayan bikin kenyang dan menyegarkan dinikmati di cuaca panas.
Entah apakah ada yang sudah mencoba membudidayakan di sini atau tidak, tapi sepertinya buah ini menarik. Aku pernah makan buah persik, dan rasa maupun teksturnya masih lebih enak nectarine ini.
Aku tidak terlalu memilih soal makanan, meski setelah sekian lama tentu saja ada beberapa makanan yang tidak aku sukai dan ada yang "paling" aku sukai. Jadi kalau lagi gak mood dengan makanan yang ada di rumah, ada beberapa jenis makanan di sekitar rumah yang bisa membangkitkan selera makanku.
Tapi ya gak berani sering-sering ke sini ... bikin gemuk badan dan tipis dompet hehehe.
Hari ini memulai lembaran baru, bekerja di tempat yang baru. Setelah lebih dari 5 tahun tidak terlalu mendalami SFDC, kali ini aku kembali nyemplung ke dunia konsultan SFDC. Tentu saja bakal butuh waktu untuk membiasakan kembali, mengingat kembali sekaligus mengejar ketinggalan karena sepertinya banyak fitur baru dan teknologi baru yang diterapkan di sana.
Tidak hanya bos baru, tapi aku juga memutuskan untuk pindah ke ruangan baru - masih di rumah tentu saja. Aku merapikan kamar bekas gudang di lantai atas dan memakai sebagai kantor.
Ya, tempat ini memang lebih terhindar dari kebisingan bocah-bocah, tapi ternyata dengan posisinya di atas, tempat ini lebih bising oleh suara-suara toa yang banyak bertebaran di sekitar kompleks, terutama toa dari mushola di kompleks. Ah, sudahlah.
Akhir tahun gak ada acara apa-apa, jadi iseng saja pergi ke Gramedia buat lihat-lihat buku, mumpung pandemi sudah berlalu. Ini pemandangan k...